BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

polling

Kamis, 15 Oktober 2009


"Gitaris papan atas Indonesia yang telah memiliki nama besar lebih dari 1 dekade"

Nama: Eet Sjahranie
Nama Lengkap: Zahedi Riza Sjahranie
Tempat/Tgl Lahir: Bandung (Jawa Barat), 3 Feb 1962
Gaya Permainan: Rock
Group Band terdahulu: Superdigi, God Bless, Cynomadeus
Group Band sekarang: Edane
Pengaruh musikal: Beatles, Led Zeppelin, Black Sabbath, Deep Purple, Halen, AC/DC, Peter Gabriel, Yes, Trevor Rabin, God Bless, Koes Plus, Bimbo, Fariz RM

DEWA BUDJANA

"Salah satu gitaris jazz yang melodius"



Blues
Group Band: 5 album deng
"Gitaris Indonesia yang dikenal paling musikal dan otodidak"


Click for larger version Nama: I Dewa Gede Budjana
Tempat/Tgl Lahir: Waikabubak (Sumba Barat), 30 Agustus 1963
Gaya Permainan: Jazz, Pop
Grup Band Sebelumnya: Spirit, Java Jazz
Grup Band Sekarang: Gigi
Pengaruh musikal: John Mc Laughlin, Pat Metheney, Allan Holdsworth, Chic Korea, dll
Gitar Yang Digunakan: Parker Fly Delux, Klein, Gibson SG
Amply: Line 6 Ax2 212, Mesa Boogie Rectifier, Calvin Legacy

Dewa Gede Budjana yang dilahirkan di Waikabubak, Sumba Barat, 30 Agustus 1963 ini, mulai melirik instrumen gitar saat masih duduk di bangku SD lewat seorang kuli bangunan asal Jawa yang mengontrak di depan rumahnya, di Bali. Sejak itu, putra almarhum IDN Astawa ini sangat terobsesi untuk menguasai permainan gitar. Hingga suatu saat, ia nekat mencuri uang neneknya untuk membeli sebuah gitar. Setelah itu, tak satu pun hari terlewat tanpa menjajal gitar dan melatih jari, mempraktekkan kunci-kunci nada. Pada 1976, saat mulai menetap di Surabaya, Budjana mulai kerap menyaksikan berbagai event musik hingga ia pun banyak kenal dengan musisi lokal. Karena merasa permainannya masih sangat terbatas, Budjana lantas mendalami gitar klasik.

Pada masa sekolah, pas kelas 1 SMP (1976) di Surabaya, pergaulan I Dewa Gde Bujana di dunia musik mulai liat. Lebih intens. Gitar listrik, Aria Pro II juga sudah dimilikinya pada 1981. Tiada hari tanpa musik. Ia pun bermain antara lain bersama Arie Ayunir, sekarang drummer POTRET. Dari acara-acara sekolah, mereka melangkah ke pentas nasional. Iseng-iseng berhadiah, tapi siap sedia! Ya siap, soalnya gitarnya saja sudah bikin sendiri. Musiknya dikroyok rame-rame, menjadi lebih idealis. Hasilnya? Ajang Light Music Contest 1984, babak final di Teater Terbuka-TIM, Jakarta. Pergelaran tahun kedua ini punya peserta kuat-kuat. Bagus dan hebat, karena ajang buatan Yamaha Music ini gengsinya tinggi, terutama di mata anak-anak band! Contohnya, EMS Bandung, asuhan susah payah Elfa Secioria. Gold Fingers yang klasikal dari Jakarta dengan kakak-beradik Mahesh dan Suresh Hotwani. Budjana ikut tampil, dengan bendera Squirrel Band-Surabaya yang dibentuk tahun 1980. Gitar dimodifikasi dengan design kreasi sendiri, fretless-guitar berbentuk bintang, bermusik eksperimental. Unik dan ajaib, buat sebagian penonton malam itu. Eh, Squirrel menang! Juara pertama lho.

Perlahan, kiblat musik Budjana pun mulai berubah. Ia tak lagi cuma mendengarkan musik pop dan rock, setelah mendengarkan permainan gitar John Mc Laughlin (Mahavishnu Orchestra). Bisa dibilang, musisi inilah yang mengubah visi bermusik Budjana, di samping Chic Korea, Yes, Gentle Giant, Kansas, Tangerine Dream, American Garage, Bright Size Life, Pat Metheny hingga Allan Holdsworth.

Pada 1984, Budjana membentuk band jazz Squirrell di sekolahnya, SMA II Surabaya. Dan setelah mereguk banyak pengalaman, ia pun hijrah ke Jakarta setahun kemudian. Di Jakarta, nasib mempertemukannya dengan dedengkot jazz Tanah Air, mendiang Jack Lesmana, ayah musisi Indra Lesmana. Lewat Jack, Budjana banyak menimba filosofi permainan musik jazz. Dari situ, bintangnya mulai bersinar. Budjana makin dikenal. Setamat studi di SMAN 2 Surabaya, Budjana hijrah ke Jakarta. Nekad. Asli! Ya berani mati deh, pengen bermusik saja lebih serius dan intensif. Mulai 1985, iapun memulai pengembaraannya di Jakarta.

Adalah Indra Lesmanalah yang kemudian mengajak Budjana masuk dunia rekaman sebagai session player. Beberapa tahun kemudian, Budjana bergabung dengan Spirit Band yang antara lain diperkuat Baron, mantan gitaris Gigi. Bersama Spirit, dia menghasilkan dua album, yaitu Spirit ('93) dan Mentari (1998). Setelah cabut dari Spirit pada 1993, bakat pengagum tokoh Mahatma Gandhi ini makin sering dimanfaatkan oleh berbagai kelompok musik, antara lain Jimmy Manopo Band, Erwin Gutawa, Elfa's Big Band hingga Twilite Orchestra. Tahun itu juga, Budjana juga bergabung dengan Java Jazz yang antara lain diperkuat Indra Lesmana dan menghasilkan album Bulan di Atas Asia. Pada tahun yang sama, Budjana mengikuti perhelatan akbar musisi jazz dunia, "North Sea Jazz Festival" di Den Haag, Belanda.

Pada 1994, Budjana membentuk grup Gigi bersama Baron (gitar), Thomas (bas), Armand (vokal) dan Ronald (dram). Album- album yang dihasilkan bersama grup ini adalah Angan (1994), Dunia (1995), 3/4 (1996), 2x2 (1997), Kilas Balik (1998), dan Baik (1999), Semua Umur, dan sebuah album religius Raihlah Kemenangan

Namun di sela kesibukannya bersama Gigi, Budjana juga menekuni proyek solonya dengan menelurkan album Nusa Damai pada awal 1997. Kemudian dilanjutkan juga dengan Gitarku (2000), dan Samsara (2003).



MICHAEL THOMPSON

"Salah satu gitaris studio tersukses sepanjang masa"


Click for larger version Nama Lengkap : Michael Thompson
Tempat / Tgl Lahir : Brooklyn, New York / February 11, 1954
Website Resmi : www.michaelthompson.cc
Gaya Permainan : Pop, Pop Jazz, dll
Gitar : Fender Stratocaster, Parker, Gibson, PRS, dll
Efek : Digitech Whammy, Ibanez TS-9, dll
Ampli : Jackson Ampworks, Marshall
Orientasi : Gitaris studio


Jika anda penggemar musik-musik pop yang menjadi hits di era tahun 90an berarti permainan gitar Michael Thompson (MT) tidaklah begitu asing di telinga anda. Bahkan mungkin permainan gitarnya jauh lebih sering didengar orang ketimbang album milik gitaris lain seperti Jimi Hendrix, Eddie Van Halen, hingga Kirk Hammett.

MT mulai mempelajari gitar di usianya yang ke 9. Niatnya untuk menjadi musisi terinspirasi oleh penampilan kwartet asal Liverpool, The Beatles saat tampil di Ed Sullivan Show tahun 1964. Tahun 1973 ia pindah ke Boston untuk masuk ke Berklee College of Music. Setelah kepindahannya ini karirnya mulai dirintis dengan bermain di sejumlah cafe. Tahun 1979 ia pindah ke Los Angeles dan menjadi session gitaris untuk beberapa penyanyi. Tahun 1988 ia mendapat kontrak dari Geffen Records (label yang mengibarkan super grup Guns N' Roses). Ia merilis sebuah album dengan memakai nama Michael Thompson Band.

Tahun 1989, MT bekerja dengan produser kelas kakap, David Foster. Bersama David Foster inilah karirnya makin menanjak meski namanya cenderung tak dikenal secara individu. Sebagai gitaris studio ia sukses besar. Lagu-lagu yang ikut ia garap sering menjadi langganan juara chart musik diseluruh dunia. Sangat banyak karya yang dihasilkannya ketika bekerja bersama David Foster. Ia pernah bekerja dengan nama-nama besar seperti Cher, David Foster, Shania Twain, Gloria Estefan, Julio Iglesias, Olivia Newton-John, Kenny G, Celine Dion, Rick Price, James Ingram, Dave Koz, Air Supply, Destiny's Child, N'Sync, dll. Tahun 2001 Michael menerima penghargaan dari Berklee College of Music sebagai alumni yang berprestasi terhadap industri musik. Ada hal yang sangat menarik, pada tahun 1999 Michael terlibat dalam 50 album dan jingle. Sebuah kinerja yang sangat fantastis.

Jika membahas perlengkapan, MT memiliki banyak sekali perangkat-perangkat pendukung. Hal ini sangat wajar mengingat ia adalah seorang gitaris studio. Untuk gitar sendiri ia memiliki beberapa jenis standar seperti Fender Stratocaster, Gibson LP, PRS, dan lain-lain.


RICHIE SAMBORA

"Permainan Gitarnya adalah roh musik Bon Jovi"


Click for larger version Nama Asli : Richard Stephen Sambora
Tempat/Tgl Lahir : Perth Amboy, New Jersey, 11 Juli 1959
Gaya Permainan : Blues & Hard Rock
Pengalaman Band : Richie Sambora and Friends, Mercy, Duke Williams & The Extremes, The Message, The Next, Hook
Group Band Sekarang : Bon Jovi
Pengaruh musikal : Eric Clapton, Jimi Hendrix, Jeff Beck, The Beatles, Led Zeppeline, Johny Winter
Gitar Yang Digunakan : Fender Stratocaster Richie Sambora, Kramer Richie Sambora Model, Gibson ES 335 (1959), Gibson Les Paul (1959), Fender Stratocaster Eric Clapton (1963), Fender Telecaster (1952)


Keren dan jago main gitar. Itu salah satu trademark Richie Sambora sang gitaris jempolan yang namanya melejit setelah sukses bersama super grup Bon Jovi. Sebelum menjadi seorang gitaris, awalnya ia mempelajari instrumen-instrumen lain seperti saxophon, accordion, trumpet and piano. Setelah pertama kali mendengar permainan gitar Eric Clapton pada usia 12 tahun, ia langsung terinspirasi untuk menjadi seorang gitaris. Ia memperoleh gitar pertamanya ditahun yang sama. 3 tahun berikutnya ia membentuk band bersama teman-temannya dengan nama Richie Sambora and Friends. Awalnya Richie hanya mendengarkan musik-musik dari Eric Clapton, Jimi Hendrix, The Beatles dan Led Zeppelline. Namun kemudian ia mulai merasa bahwa wawasan musiknya terbatas, dan akhirnya ia mulai mendengarkan lagu-lagu Tchaikovsky, Metal CHurch, dan Peter Gabriel untuk memperluas ilmu bermusiknya.

Sebelum bergabung dengan Bon Jovi, awalnya Richie hanya bermain sebagai gitaris cabutan untuk artis-artis lokal. Namun saat ia baru selesai main untuk tur Joe Cocker, salah satu temannya (yang nantinya menjadi personel Bon Jovi juga), Alec, menelponnya untuk datang melihat penampilan sebuah grupnya bernama Jon Bongiovi and The Wild Ones. Richie pun menonton dan tertarik untuk menjadi bagian dari band tersebut. Ia pun menemui Jon yang memimpin band tersebut. Setelah di audisi Jon sangat terkesima melihat permainan Richie. Menurut Jon, Richie benar-benar gitaris sejati. Ia (Richie) tidak ikut-ikutan terbawa demam bermain gitar ala Eddie Van Halen yang saat itu benar-benar melanda hampir seluruh gitaris muda di Amerika. Pada tahun 1983, Richie Sambora resmi bergabung.

Perjalanan Richie bersama Bon Jovi akhirnya dimulai. Richie menggantikan posisi gitaris Dave Sabo yang membentuk Skid Row. Debut albumnya bersama Bon Jovi direlease tahun 1984 dengan judul Bon Jovi. Sukses album ini terjual jutaan copy membuat Richie dkk langsung mempercepat proses pembuatan album keduanya, 7800 Fahrenheit meski pada akhirnya tidak terlalu sukses. Album ketiga Bon Jovi, Slippery Whent Wet inilah yang mulai mempopulerkan nama Richie Sambora secara luas. Pasalnya dalam album ini terdapat salah satu hits ,You Give Love a Bad Name yang memperlihatkan kebolehan Richie bersolo gitar dengan sangat enerjik. Bahkan pada lagu Livin' On A Prayer Richie memainkan efek suara yang akhirnya menjadi ciri khas lagu tersebut.

Album-album berikutnya bersama Bon Jovi diantaranya : 7800 Fahrenheit, Slippery When Wet, New Jersey, Keep The Faith, These Day, Crush, Bounce, Have a Nice Day, dan beberapa album kompilasi hits beserta video-video klip dan Live tak pernah luput dari sukses. Bahkan penjualan untuk album-albumnya tak pernah berada dibawah angka 5 juta copy di seluruh dunia. Hal tersebut tak mengherankan bila kita mendengar permainan Richie yang sangat melodius selalu berada didalam lagu-lagu Bon Jovi. Sebutlah beberapa nomor di album-album Bon Jovi yang menampilkan permainan Richie sebagai roh lagunya selalu berhasil menjadi hits sepanjang masa seperti You Give Love a Bad Name, Livin' On a Prayer, dan permainan gitar yang menyayat hati seperti Never Say Goodbye, I'll Be There For You, dan Bed Of Roses.

Hasil dari kesuksesannya bersama Bon Jovi membuat salah satu pabrik perusahaan gitar nomor wahid, Fender mengontraknya sebagai salah satu artis yang dibuatkan gitar signature sendiri yang diberi nama Fender Stratocaster Richie Sambora Model. Seperti gitaris-gitaris Amerika yang berjalur blues pada umumnya, Richie merupakan penganut setia gitar-gitar vintage. Ia sendiri memilih Fender Stratocaster sebagai senjata utamanya, namun pada bridgenya ia menggunakan Floyd Rose tremolo, tak seperti Fender Stratocaster pada umumnya. Disamping Fender, ia juga memiliki gitar-gitar lain seperti Gibson Flying-V, dan Les Paul. Kini ia sudah memiliki puluhan bahkan ratusan koleksi gitar dan perangkat lainnya seperti amply dan efek untuk mendukung karir bermusiknya.

Sementara disamping kesibukannya bersama Bon Jovi, ia masih sempat meluncurkan proyek solonya yang sudah menelurkan 2 album : Stranger In This Town (1991) dibawah bendera Jambco Records, dan Undiscovered Soul (1998) bernaung dibawah bendera Mercury. Untuk album Stranger In This Town, Richie dinilai mampu menunjukkan kualitasnya sebagai pemain dan penulis lagu. Untuk album ini Richie menggunakan 45 gitar dan 25 amply didalam studio rekamannya. Album ini benar-benar mampu menunjukkan apa yang tidak bisa ia tunjukkan di Bon Jovi. Di album solo keduanya, Undiscovered Soul, Richie merekamnya di Los Angeles tepatnya di Ocean Way Studios diakhir tahun 1997. Berisi 12 lagu yang diproduseri oleh Dan Was (dulu pernah memproduseri Rolling Stones, Bob Dylan, Elton John). Secara umum album Stranger In This Town lebih menunjukkan sisi kualitasnya sebagai seorang komposer.

Side project Richie antara lain mengisi soundtrack Ford Fairlane, Days of Thunder, dan Zalman King's "Red Shoe Diaries. Dikawasan Asia, lagunya menjadi soundtrack untuk serial drama Beach Boys. Selain itu, Richie juga ikut berpartisipasi dalam lagu berjudul Guitar Man yang terdapat dalam album tribute untuk gitaris legendaris Les Paul dan salah satu yang teranyar adalah penampilannya dalam album kompilasi gitaris yang berjudul Guitar That Rule The World vol. 1. Di album tersebut ia memainkan lagu berjudul Mr. Sambo. Uniknya di lagu tersebut Richie menampilkan permainan yang bisa dibilang tidak biasanya. Mau dengar permainannya di lagu Mr. Sambo? silahkan download di link yang kami sediakan.


EROSS

"Salah satu komposer muda terbaik di Indonesia"


Click for larger version Nama Asli : Eross Candra
Tempat/Tgl Lahir : Yogyakarta, 3 Juli 1979
Gaya Permainan : Pop Rock, Alternative
Group Band sekarang : Sheila On 7
Pengaruh musikal : Ian Antono, Richie Sambora
Gitar Yang Digunakan : SP Guitar Pejantan Tangguh Eross signature, Fender Stratocaster 70's, Fender Telecaster, Gibson Les Paul
PickUp : Dimarzio Virtual Vintage
Head Amp : Carvin Legacy, Marshall JCM 800, Messa Boggie Rectiefire
Kabinet Speaker : Carvin Legacy Vintage 30, Marshall G 12 speaker
Efek : TS-9 Ibanez, Boss SUper OD, Ibanez Turbo Tube Screamer, Boss Equalizer Parametic, Vox Wah, Zoom Delay


Gitaris yang satu ini bisa dibilang lebih menonjol skill mencipta lagunya ketimbang permainan solo gitarnya. Tak ada yang terlalu istimewa dari permainan gitarnya. Namun kalau bicara soal skill membuat lagu, tidak perlu diragukan lagi. Karya-karyanya selalu laku keras.

Ia mulai tertarik dengan musik ketika duduk di bangku kelas 2 SD ketika melihat penampilan dan video klip God Bless, terutama permainan gitar Ian Antono. lalu ia mulai tertarik dengan grup rock kondang Kiss, Europe dan Bon Jovi dan grup rock dalam negeri, God Bless. Mulai bermain gitar ketika duduk di bangku kelas 2 SMP saat ia menerima sebuah gitar dari pamannya sebagai hadiah ulang tahun ke 14. Gitar pertamanya tersebut bermerk Kawasaki. Ia sempat belajar gitar klasik, tapi hanya bertahan 3 bulan setelah itu ia memutusukan berhenti. Pengalaman manggung pertamanya juga didapat ketika masih SMP meski saat itu ia belum memiliki gitar sendiri.

Ketika masuk SMA, ia bergabung dengan band bentukan pamannya yang bernama Dizzy. Di band tersebut terdapat Icha dan Adit yang nantinya menjadi personel Jikustik. Ketika mulai ngeband inilah kemudian Eross mendapatkan gitar elektrik pertamanya. Di tahun itu juga ia mulai bertemu dengan Adam, Duta, Sakti, dan Anton. Mereka akhirnya sepakat membentuk grup Sheila Gank.

Bersama Sheila Gank, Eross pernah menyabet gelar Best Guitarist di sebuah Festival Band DIY di Yogyakarta. Bahkan Sheila Gank pernah menyabet juara 3 di Festival Band se-JaTeng dan DIY. Waktu itu mereka sudah memiliki lagu sendiri. Salah satu lagu yang jadi andalan adalah Kita. Setelah mendapat juara 3, banyak yang merequest lagu tersebut di radio-radio Yogya. Akhirnya Eross memberanikan diri berangkat ke Jakarta untuk memberikan demo lagu mereka. Bermodal uang Rp. 200.000,- akhirnya sampailah ia di Sony Music dan memberikan demonya. Beberapa minggu kemudian ia dikontak oleh Sony Music dan berangkat ke Jakarta untuk dikontrak dan rekaman. Untuk beberapa keperluan nama Sheila Gank dirubah menjadi Sheila On 7.

Tahun 1999, debut album perdana dirilis dan langsung meledak terjual 1 juta keping. Yang menarik, Sheila On 7 adalah band pertama di Indonesia yang berhasil menjual album sebanyak 1 juta keping dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Album perdana tersebut semua hitsnya mengandalkan lagu-lagu karya Eross seperti Kita, Dan, Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki.

Album-album berikutnya tetap menunjukkan skill Eross sebagai pencipta lagu yang brilian. Album Kisah Klasik Untuk Masa Depan (2000) juga terjual diatas angka 1 juta keping. Kali ini mengandalkan lagu-lagu berjudul Sephia, Bila Kau Tak Disampingku, dan Temani Aku. Kemudian disusul oleh album 07 Des (2002) yang mengandalkan hits-hits Seberapa Pantas, Seandainya, Saat Aku Lanjut Usia, Mari Bercinta, dan Percayakan Padaku. Tak hanya sampai disitu, album Pejantan Tangguh yang dirilis tahun 2004 pun tetap menjanjikan. Bersama Sheila, Eross juga juga membuat album soundtrack film layar lebar yang berjudul 30 Hari Mencari Cinta.

Eross juga sudah pernah berkolaborasi dengan membuat lagu untuk artis-artis lain, seperti Iwan Fals, Memes, Rio Febrian dan penyanyi cilik Tasha. Selain itu lagu-lagunya kerap dijadikan background iklan-iklan di televisi dan radio-radio.


JIMMY PAGE

"Salah satu pionir era guitar hero"


Click for larger version Nama Lengkap : Jimmy Page
Tempat/Tgl Lahir : Heston, Middlesex U.K / 9 Januari 1944
Website : www.jimmypageonline.com
Gaya Permainan : Blues, fFolk, Indian, Rock n' Roll
Grup Band Sebelumnya : Carter Lewis & the Southerners, Neil Christian & the Crusaders, Yard Birds, Led Zeppelin
Group Band sekarang : Page and Plant
Pengaruh musikal : Eric Clapton, Sonny Boy Williamson, Muddy Waters, Albert King, Robert Johnson, Jimi Hendrix, Link Wray, The Rolling Stones, Les Paul, Cream, Chuck Berry, Jeff Beck, The Beatles, Willie Dixon, Paul Burlison, Jet Harris & Tony Meehan(Diamond,ex-Shadows), Ron Kellerman, Elvis Presley
Teknik Andalan : Appergio, Slurring, Folk picking style
Gitar Yang Digunakan : Gibson Les pauls Jimmy page Trademark signature, Gibson Double neck Jimmy page Trademark signature and riff master deluxe
Ampli : Framus
Senar : Black Diamond String


Jimmy Page adalah salah satu gitaris yang mempengaruhi banyak gitaris pada eranya sekitar pertengahan 60-an dan tahun 70-an. Pertama kali belajar gitar saat masih muda melalui Spanish gitar pemberian orang tuanya. Ia mulai bermain gitar ketika berusia 13 tahun karena terpengaruh oleh gaya rock n roll Elvis Presley pada lagu "Baby, Let's Play House". Awal tahun 60-an ia membuat album bersama beberapa band lokal seperti Carter Lewis & the Southerners dan Neil Christian & the Crusaders. Pada tahun 1963 ia menjadi additional gitar untuk Diamond band bersama Jet Harris & Tony Meehan(ex-Shadows). Singlenya berhasil mencapai puncak tangga lagu Inggris.

Tahun 1966 ia bergabung dengan Yardbirds sebuah band yang dipelopori Jeff Beck dimana ia menjadi lead guitar menggantikan posisi Eric Clapton yang keluar. Di Yarbirds ia hanya ikut tampil dalam 1 album yaitu, Little Games. Namun ia juga sempat mengikuti beberapa promo tur albumnya.

Thn 1968 ia bergabung dengan Led Zeppelin dan mengalami masa puncak kejayaannya. Selain Jimmy, personel lainnya terdiri dari John Paul Jones (bass), Robert Plant (vocals), dan John Bonham (drum). Bersama band ini banyak hits yang telah dibuatnya, Dazed and Confused, Whole Lotta Love, Immigrant Song, Black Dog, Stairway To Heaven, termasuk lagu exotic bernuansa timur tengah “Kahsmir”. Sedangkan album-album yang ia hasilkan bersama Led Zeppelin antara lain : Led Zeppelin I, Led Zeppelin II, Led Zeppelin III, Led Zeppelin IV, Houses of the Holy, dan Physical Graffiti. Album-album ini menjadikan Led Zeppelin sebagai band tersukses di tahun 70-an. Wabah permainan gitar Jimmy Page kemudian menjadi inspirasi bagi gitaris-gitaris Heavy Metal beberapa tahun kemudian. Sayangnya, kematian sang penggebuk drum, John Bonham membuat band ini jadi tak menentu arah. Akhirnya band ini vakum atau bisa dibilang bubar.

Di sela kesuksesannya dengan band2 nya Jimmy Page juga mengeluarkan single solo seperti “Rare Jimmy Page solo 45” yang di release tahun 1965. Di tahun-tahun 80an saat band heavy metal ramai bermunculan, Jim juga sempat berkolaborasi dan menjadi guest star dalam album-album berbagai artis seperti David Coverdale, Robert Plant, dan lain-lain.

Meski Led Zeppelin sudah tak jalan lagi, namun di pertengahan tahun 80-an sering terjadi proyek reuni Led Zeppelin dengan bantuan beberapa additional drummer seperti Phill Collins sampai anak John Bonham sendiri, Jason Bonham. Tahun 1994, proyek reuni ini sempat menghasilkan album akustik No Quartet dan tampil dalam tur dunia MTV Unplugged yang disambut sangat antusias oleh penggemar-penggemar mereka di era jayanya dulu.



ZAKK WYLDE

"Salah Satu Gitaris Metal Terfavorit di Amerika"


Click for larger version Nama Asli : Jeffery Philip Wielandt
Tempat/Tgl Lahir : New Jersey / 14 Januari 1967
Gaya Permainan : Metal
Group Band sekarang : Black Label Society, Ozzy Osbourne
Pengaruh musikal : Black Sabbath, Judas Priest, AC/DC, Motor Head, Lynird Skynird
Gitaris Favorit : Randy Rhoads, Jake E. Lee
Gitar Yang Digunakan : Gibson Les Paul Zakk Wylde signature
Efek : Dunlop Jimi Hendrix Wah, Dunlop RotoVibe, MXR ZW-44 Dunlop Overdrive, MXR M-134 Stereo Chorus, MXR EVH Phase 90, Boss OC-2 Octaver
Ampli : Marshall JCM 800, 2 Marshall 1960B cabinets



Zakk Wykde merupakan gitaris yang banyak digemari oleh anak-anak muda Amerika. Salah satu gitaris metal yang banyak menginspirasi gitaris-gitaris metal di generasi berikutnya. Ia mulai terkenal semenjak menjadi gitaris Ozzy Osbourne. Semenjak saat itu sampai sekarang sosoknya sering sekali menghiasi cover-cover depan majalah-majalah musik khususnya metal.

Zakk mulai kursus bermusik semenjak usia 8 tahun. Awalnya ia biasa dipanggil dengan sebutan Flip, merupakan plesetan dari nama tengahnya, Philip. Namun kemudian ia keluar dan tidak belajar musik lagi. Baru ketika berusia 14 tahun ia mulai belajar musik lagi bahkan sempat juga belajar gitar klasik. Beberapa tahun kemudian ia membentuk band pertamanya Stone Henge pada tahun 1984. Di band ini ia memainkan lagu-lagu dari Black Sabbath, Judas Priest, dan Rush.

Setelah tamat SMA, ia bergabung dengan band baru bernama Zyris. Semenjak mulai masuk band inilah ia memakai nama panggung Zakari Wyland. Masih seperti bandnya terdahulu, di band barunya ini masih memainkan lagu-lagu dari Black Sabbath dan Led Zeppeline. Bersama band ini juga ia pernah tampil dalam event Stone Pony yang sebelumnya telah berhasil mengangkat nama Bruce Springsteen dan Bon Jovi.

Tiga tahun kemudian ia melihat di acara televisi bahwa Ozzy Osbourne sedang mencari seorang gitaris yang belum populer untuk dijadikan gitarisnya. Zakk sangat tertarik, namun ia merasa mendampingi Ozzy dan menggantikan Randy Rhoads atau Jake E. Lee hanya sebuah fantasi. Akan tetapi saat ia sedang tampil dalam sebuah konser, seorang fotografer rock melihat permainan Zakk dan mendesak Zakk agar mengikuti audisi yang diadakan oleh Ozzy Osbourne. Akhirnya Zakk mengirimkan demo tape permainan gitarnya kepada Ozzy Osbourne. Setelah itu ia melakukan audisi langsung dihadapan Ozzy. Ia memainkan beberapa lagu Ozzy dan lagu-lagu klasik. Ternyata sang godfather Heavy Metal tersebut langsung tertarik dengan Zakk. Ia segera menarik Zakk sebagai lead gitarisnya menggantikan gitaris-gitaris terdahulunya yaitu Randy Rhoads dan Jake E. Lee yang juga merupakan gitaris idola Zakk sendiri.

Tahun itu juga Zakk langsung masuk ke dapur rekaman untuk rekaman album Ozzy Osbourne, No Rest for The Wicked. Yang perlu dicatat, saat itu usia Zakk belum genap 20 tahun alias baru berusia 19 tahun. Saat bergabung dengan Ozzy inilah Zakk diberi nama belakang 'Wylde'. Ozzy Osbourne pun memperkenalkan Zakk secara resmi kepada publik sebagai gitaris barunya di Hard Rock Café, New York, pada 15 Desember 1987. Dunia heavy metal yang sempat kehilangan Randy Rhoads, kini telah mendapatkan penggantinya. Zakk Wylde dengan cepat segera menjadi idola-idola pendengar musik-musik heavy metal khususnya di Amerika.

Zakk juga ikut hadir dalam acara Moscow Peace Festival yang turut pula menghadirkan band-band papan atas seperti Skid Row, Motley Crue, Bon Jovi, dan Scorpions. Dua tahun kemudian Zakk kembali masuk dapur rekaman untuk menyelesaikan album No More Tears. Banyak pengamat menilai, album ini merupakan album terbaik Zakk bersama Ozzy Osbourne. Ia menampilkan permainan solo terbaik di lagu Mr. Tinkertrain dan Mama, I'm Coming Home. Style Zakk mengalami cukup banyak perubahan daripada album No More Tears yang cukup banyak pengaruh Randy Rhoads.

Tahun 1992, Zakk membentuk band bernama Lynird Skinhead. Band ini memainkan lagu-lagu Lynyrd Skynyrd, The Allman Bros, ZZ Top, dan Mountain. Selain itu juga memainkan beberapa lagu-lagu klasik rock. Zakk merekam lagu Farm Fiddlin dan kemudian tampil dalam album Guitars That Rule The World Vol.1. Kemudian ia mengganti nama bandnya menjadi 'Pride & Glory' karena nama Lynird Skinhead dirasakan sangat terlalu mirip dengan nama grup leendaris Lynird Skynyrd.

Tahun 1995, Ozzy Osbourne yang sebelumnya sempat vakum dari dunia musik, memutuskan untuk bangkit dan memanggil kemali Zakk. Album terbaru diberi judul Ozzmosis. Di album ini juga tampil satu lagu yang ditulis oleh Steve Vai berjudul My Little Man.

Tiga tahun berikutnya, Zakk membentuk band baru bernama Hell's Kitchen yang kemudian berganti menjadi Black Label Society. Album pertama bersama Black Label Society diberi nama Sonic Brewery. Bersama band barunya inilah kemudian Zakk Wylde semakin berkibar.

PIYU

"Gitaris yang tetap konsisten menampilkan solo-solo gitar di era modern"


Click for larger version Nama Asli : Satriyo Yudi Wahono
Tempat/Tgl Lahir : Surabaya, 15 Juli 1973
Gaya Permainan : Rock, Pop Rock
Group Band : Padi
Pengaruh musikal : Led Zeppeline, The Beatles, Jimi Hendrix, Zakk Wylde, Radiohead, Steve Vai, Stevie Ray Vaughan, U2, Sting, Aerosmith, dll
Gitar Yang Digunakan : Gibson Les Paul Custom, Gibson Les Paul Standart, Gibson Les Paul Studio, Carvin Akustik, dan Fender Nylon
Efek : Rocktron Voodu Valve, Rocktron Intellifex, Eventide H3000S, TC Electronic , Ibanez Tube Screamer, Cry Baby Wah
Combo Amp : Orange Amps
Head Speaker : Laney GH 100 L
Kabinet Speaker : 4 x 12 Marshall Vintage Series



Ketika trend solo gitar mulai ditinggalkan, gitaris yang satu ini tetap cuek menampilkan solo-solo gitar yang menjadi ciri khas dari lagu-lagu Padi. Ia tetap konsisten dengan ciri khas bermusiknya, bahkan hal tersebut malah mampu menjadi daya tarik bagi musik-musik Padi.

Semenjak pertama melihat Gibson Les Paul akustik ia sudah tertarik terhadap instrumen tersebut. Akhirnya model gitar tersebut yang juga menjadi andalannya untuk membesarkan grup musik Padi meskipun dengan lebih banyak menggunakan versi elektriknya.

Ia memiliki band yang memainkan musik-musik rock bernama Crystal yang merupakan band nomor dua Airo setelah Rotor. Saat ia sedang vakum bersama bandnya tersebut, ia kemudian mencoba membentuk grup baru bersama Ari, Rindra, Fadly, dan Yoyok. Awalnya nama band mereka bernama Soda, lantas kemudian diganti dengan nama Padi. Tahun 1997 Padi resmi didirikan.

Tahun 1998, Piyu bersama bandnya masuk kedalam album kompilasi dengan hits single Sobat yang menjadi salah satu jagoan disamping lagu dari grup Wong. Melihat antusiasme yang cukup baik, setahun berikutnya Padi sudah merilis album sendiri. Album-album yang telah dirilisnya bersama Padi antara lain Lain Dunia (1999), Sesuatu yang Tertunda (2001), dan Save My Soul (2003). Selain itu juga, lagu yang dibuat oleh Piyu berhasil masuk kedalam album kompilasi World Cup 2002 untuk kawasan Asia. Bahkan ia menjadi nominator di acara-acara anugerah musik di Indonesia sebagai pencipta lagu terbaik bersaing ketat dengan Melly Goeslaw dan Eross dari grup Sheila On 7.

Untuk urusan gitar, ia mengaku sudah sangat jatuh cinta kepada Les Paul. Meski bobotnya sangat berat untuk ukuran orang Indonesia, namun ia merasa bahwa gitar ini sangat cocok dengan karakter musik Padi dan permainan yang diinginkannya bisa ditampilkan dengan baik.


ABDEE

"Gitaris papan atas yang jago sound engineering"


Click for larger version Nama Asli : Abdee Negara
Tempat/Tgl Lahir : Danggala, 28 Juni 1968
Gaya Permainan : Blues, Rock, (bebas)
Group Band : Slank
Pengaruh musikal : Keith Richard, Ry Cooder
Gitar Yang Digunakan : Extreme Telecaster Abdee signature, Fender Telecaster


Ia hijrah dari kota Palu ke Jakarta untuk menjadi musisi profesional. Pertama-tama ia bergabung bersama band Ecky Lamoh, Gideon Tengker, dan Henky Supit. Lantas kemudian menjadi session player untuk berbagai artis lain mulai dari Ermy Kulit sampai Trio Kwek-Kwek.

Namanya menjadi pembicaraan luas saat ia dan rekannya, Ridho didaulat sebagai gitaris baru Slank menggantikan Pay yang sudah mendarahdaging bagi para fans Slank saat itu. Awalnya, para Slankers sempat meragukan kapasitasnya sebagai salah satu pengganti Pay. Namun, kenyataannya kemudian sangat tidak sesuai dengan perkiraan awal para Slankers. Bahkan kontribusi yang diberikan oleh Abdee terhadap Slank bisa dibilang melebihi Pay. Maklum, selain sebagai gitaris, Abdee juga jago sound engineer. Abdee lah yang kini menangani pembuatan album-album Slank.

Album Tujuh yang dirilis tahun 1997 adalah debut albumnya bersama Slank. Di album itu ia menampilkan permainan yang ngeblues kepada para Slankers. Jika album-album Slank sebelumnya tidak pernah menembus angka 1 juta keping, dengan masuknya Abdee pada formasi baru Slank ini justru mampu meningkatkan penjualan album Slank. Abdee juga sering menampilkan permainan solo dengan menggunakan slide. Jika anda mendengar permainan slide didalam lagu-lagu Slank maka bisa ditebak, Abdee lah yang memainkannya.

Bersama Slank, Abdee telah merilis album Tujuh (1997), Mata Hati Reformasi (1999), 999+09 1 dan 999+09 2, kemudian Ngangkang (2000), Virus (2001), Satu satu dan Bajakan (2003).

Selain sibuk bersama Slank, Abdee juga tercatat sebagai sound engineer dan produser untuk album grup musik lainnya seperti Seurieus. Ia juga menjadi salah satu clinician di majalah G Plus bersama anggota gitaris.com, Owen. Untuk gitar, Abdee menjadi endorser dan artis untuk merk gitar Extreme. Meskipun begitu, ia tetap menginginkan model Telecaster.

AZIS MS

"Gitaris Trash Metal Andalan Indonesia"


Click for larger version Nama Asli : Azis Mangasi Siagian
Tempat/Tgl Lahir : Cimahi (Jawa Barat), 26 Juli 1968
Gaya Permainan : Trash Metal
Group Band sekarang : Jamrud
Pengaruh musikal : Steve Vai
Gitar Yang Digunakan : Steinberger
Ampli : Peavey 5150 Eddie Van Halen
Efek : Korg AX-1000



Selama dunia musik Indonesia mengalami krisis di jalur musik Metal, hanya ada satu grup Metal yang tetap berkibar. Bahkan mampu menduduki puncak tangga lagu di radio-radio dan media lainnya. Band tersebut adalah Jamrud yang dimotori oleh Azis MS sang gitaris. Mungkin rahasia kesuksesan Azis dalam menjual musiknya adalah dengan meramu musik trash metal dengan lirik-lirik lagu yang sedikit kocak dan vulgar.

Sejak masih remaja memang sudah terinfeksi oleh musik-musik keras. Ia pun sempat terjerumus oleh gaya hidup musisi rock & roll (drugs). Sempat mendirikan band yang bernama Jam Rock bersama Ricky Tedy (bass) dan Budi Haryono (drumer Gigi), namun tak lama kemudian ia tinggalkan. Saking keasyikan main band sampai-sampai kuliahnya diterlantarkan. Azis sempat berkelana ke Bali dan bermain musik reggae. Namun setelah satu tahun, ia kembali pulang ke Cimahi dan menghidupkan kembali Jam Rock dengan menarik Krisyanto pada vocal.

Demo album yang ia gagas ditolak berbagai produser sampai akhirnya dilirk oleh kaisar rock Indonesia, Log Zehelebour. Album pertama Nekad dirilis pada tahun 1996. Dilanjutkan dengan album Putri (1997), Terima Kasih (1998). Mulai saat itu, album-album Jamrud mampu bersaing di kancah musik nasional. Puncak kejayaan Jamrud adalah pada tahun 2000 akhir ketika Jamrud mencapai kesuksesan terbesar sepanjang sejarah karirnya dengan berhasil menembus angka penjualan 2 juta keping untuk album Ningrat. Hal tersebut membuat produser Log Zhelebour memberangkatkan Azis cs ke Australia untuk proses penggarapan album berikutnya, Sydney 09.01.02.

Selama berkiprah didunia musik ia cenderung tak pernah berganti-ganti alat musik. Hanya satu kali saat ia mencoba menggunakan Ibanez JEM flower yang salah satu pick upnya adalah Dimarzio Tone Zone. Sejak saat itu ia selalu menggunakan gitar tersebut, namun karena bobotnya cukup berat ia kembali menggunakan Steinberger selain karena ringan juga postur yang menarik. Ia lebih memilih menggunakan efek digital jenis Korg AX-1000 karena memang biasanya efek digital lebih mudah disetting dan memiliki sound yang gahar. Bila menyimak permainan Azis memang lebih mengutamakan sound gahar dan power chord. Namun ia juga sering mencampur-campurkan ritem gitar gaya reggae, pop, dan gaya "kondangan" seperti yang terdengar dalam lagu Surti-Tedjo

Selain sebagai personel dan motor grup Jamrud, Azis juga ikut serta menangani pembuatan album terbaru Nicky Astria. Di album itu terlihat sekali warna Azis MS, berbeda ketika pada era Nicky Astria ditangani oleh Ian Antono, warna God Bless cukup terasa pada album-albumnya. Ini membuktikan bahwa Azis memiliki sebuah karakter yang membangun bandnya. Prestasi Azis lainnya adalah saat mendapat kehormatan mendampingi konser band rock legendaris dunia White Lion pada tahun 2003 dan grup heavy metal legendaris dunia Helloween pada tahun 2004.

Kabar terakhir, Azis sedang bersiap melakukan promo tur album terbaru Jamrud Gak cabul lagi BO 18+ dengan mengandalkan hits Senandung Raja Singa. Di lagu itu Azis menggabungkan ciri musik Sumatera dengan musik Jamrud yang jenaka. Azis juga pernah membuat lagu untuk penyanyi cilik Joshua. Satu hal lagi, kecintaan terhadap jalur musik rock juga membuat Azis menamai dua orang anaknya dengan mengambil dua rock star dunia, Axl (diambil dari nama Axl Rose) dan Vai (diambil dari nama Steve Vai).

Ada yang tau lagu favorit Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kalo dia diminta untuk nyanyi? Judulnya "Pelangi Dimatamu". Nah, itu lagu yang bikin tak lain dan tak bukan adalah bung Azis MS. Hebat kan? ;)

RITCHIE BLACKMORE

"Salah satu gitaris yang menjadi cikal bakal shredder"


Click for larger version Nama Lengkap: Richard Hugh Blackmore
Tempat/Tgl Lahir : London / 14 April 1945
Website Resmi : www.blackmoresnight.com
Gitar : Fender Stratocater (1972 , 1974, Ritchie Blackmore Custom Shop Signature Series, dan banyak stratocaster lainnya) , Gibson ES 335, dll
Ampli : ENGL amp Ritchie Blackmore Signature, Marshall Major 200Watt
Pengalaman Band : Rainbow, Deep Purple, Blackmore's Night
Pengaruh Musikal: J.S Bach , Beethoven , Hank Marvin (the Shadow) , Jimi Hendrix , Pete Townsend (The Who)
Gaya Permainan : celtic folk, contemporary celtic, contemporary folk, gothic rock, heavy metal, hard rock, guitar virtuoso


Ritchie Blackmore adalah salah satu gitaris yang cukup disegani di era 70an. Dimana teknik permainan arpeggionya di gitar elektrik dengan menggunakan overdrive/distorsi banyak dijadikan panutan bagi para shredder di jaman era heavy metal 80an. Di masa berjayanya di era 70an, gitaris elektrik pada saat itu masih menggunakan teknik blues seperti bending, vibrato dan traditional picking saja. Namun Ritchie memberikan sentuhan yang lain pada gitar elektrik, yaitu bermain dengan economical picking, arpeggio, tremolo picking, bahkan teknik whammy bar di tremolo standar gitar Fender Stratocaster dia sudah terapkan di era tahun 70an saat itu. Sebutlah nama Yngwie Malmsteen , Joe Stump, atau Chris Impellitteri sebagai salah satu shredder yang cukup banyak mengadopsi teknik permainan dari Ritchie. Bisa dikatakan: Richie Blackmore sebagai biang awal dari gitaris shredder.

Di tahun 1967 , Ritchie yang pada awalnya telah bermain dengan sejumlah band seperti the Outlaws, Screaming Lord Sutch, dan Neil Christian & The Crusaders diajak bergabung oleh Jon Lord, mantan kibordis Artwoods/The Flowerpot Men , dimana ini adalah awal mulanya terbentuk band raksasa yang menjadi legenda hidup hingga kini : DEEP PURPLE. Di masa-masa ini Deep Purple sendiri telah bergonta ganti personel sampai 4 kali dan juga setelahnya juga masih gonta ganti hingga kini. Di tahun 1969 Deep Purple telah membuat suatu konsep konser gabungan mereka dengan iringan musik orkestra klasik, dimana hal ini banyak ditiru oleh band-band penerus seperti Metallica, Scorpion, dan Yngwie Malmsteen yang juga menggunakan konsep serupa di salah satu konser mereka.

Era masa kejayaan Deep Purple adalah ketika mereka merilis album “IN ROCK” (1970), dimana permainan gitar Ritchie yang sesungguhnya mulai keluar disini. Setelahnya muncul juga album “FIREBALL” (1971) dan di tahun 1972 Deep Purple merilis album “MACHINE HEAD” yang dianggap para kritikus musik sebagai album rock terbaik di masa itu, dengan tembang hitsnya adalah Smoke On The Water dan Highway Star.

Setelah masa-masa itu Deep Purple mulai mengalami banyak goncangan internal, terutama masalah pribadi antara Ritchie dengan vokalis Ian Gillan pada saat itu. Di tahun 1975 Ritchie resmi mengundurkan diri dari Deep Purple karena alas an ketidak cocokan warna musik purple pada sast itu yang sudah mulai ke arah Funk-Blues . Ritchie akhirnya mendirikan band solo proyeknya dia yg bernama RAINBOW dan disini sebenarnya banyak kritikus yang menilai bahwa band ini mewakili permainan dan jiwa musik Ritchie yang sesungguhnya. Dan di lagu-lagu Rainbow, Ritchie sudah banyak mengeluarkan skill gitar dia seperti memainkan arpeggio yang cepat, whammy bar, tremolo picking serta economical picking.

Di tahun 1984 hingga tahun 1993 Deep Purple membuat formasi terbaik mereka utnuk reuni kembali, dan salah satu hits lagu yg tercipta selama era itu adalah “Perfect Stranger” yang dijadikan lagu medley oleh Dream Theater. Namun selama masa itupun ternyata Rainbow sudah tidak terlalu produktif lagi, walau masih mengeluarkan beberapa album.

Di tahun 1993 ketika Deep Purple mengadakan tour dunia, Ritchie resmi mengundurkan diri lagi di tengah-tengah rangakaian konser yang berlangsung di Eropa. Alhasil, posisi Ritchie yang meninggalkan sebagian tour yang belum diselesaikan akhirnya diisi oleh Joe Satriani.

Di tahun 1996 Ritchie masih merilis album terakhir Rainbow , dan 3 tahun kemudian Ritchie malah membuat band bersama istrinya , Candice Night sebagai vokalis untuk membuat Band baru bernama Blackmore's Night dgn aliran celtic folk, contemporary celtic, contemporary folk, irish . Sungguh suatu band dgn aliran musik yang sangat berbeda jauh dengan permainan gitar Ritchie yang begitu garang di era berjayanya Deep Purple dan Rainbow.

ERIC CLAPTON

"Salah satu pengembang musik blues dunia"


Click for larger version Nama Asli : Eric Patrick Clapton
Tempat/Tgl Lahir : The Green Ripley, Inggris, 30 Maret 1945
Website : http://www.ericclapton.com
Gaya Permainan : Blues
Group Band terdahulu : Yardbirds, John Mayall's Bluesbreakers, Cream, Blind Faith
Pengaruh musikal : Albert King, B. B. King, Muddy Waters
Gitar : Fender Stratocaster Eric Clapton Signature, Martin 000-28EC Eric Clapton Signature Acoustic Guitar
Efek : DigiTech Eric Clapton Crossroads Pedal
Ampli : Soldano SLO100 Super Lead Overdrive Head, Marshall 1962 Bluesbreaker Combo, Fender Twin Amp 100 Watt All-Tube Amp

Eric Clapton adalah salah satu gitaris yang paling berpengaruh bagi perkembangan dunia gitar rock di dunia selain Jimi Hendrix. Permainannya banyak menjadi referensi gitaris-gitaris penerusnya seperti Richie Sambora, Eric Johnson, Slash, dan masih banyak lagi.

Masa kecil Clapton banyak dihabiskan bersama kakek dan neneknya. Ibunya, Patricia menitipkan Clapton pada kedua orangtuanya karena suaminya, Edward Fryer meninggal. Eric kecil mulai tertarik bermain gitar setelah menonton Jerry Lee Lewis di televisi saat berusia 13 tahun. Semenjak saat itu ia terus giat berlatih gitar. Sekolah desain yang ditekuninya, akhirnya terbengklai karena waktunya lebih banyak dihabiskan untuk bermain gitar.

Kemudian ia tergabung dalam band pertamanya, Roosters. Lalu ia tergabung dengan grup Yardbirds dimana terdapat pula gitaris-gitaris handal yaitu Jimmy Page dan Jeff Beck. Bergabungnya Clapton semakin menambah warna bagi grup tersebut. Trio gitaris ini langsung menjadi pembicaraan orang-orang. Namun pada tahun 1965, Clapton memutuskan keluar dari Yardbirds karena perbedaan visi. Ia pun selanjurnya tergabung dalam band John Mayyal's Bluesbreaker. Kali ini ia bergabung dengan Peter Green, dan Mick Taylor.

Selanjutnya ia membentuk Blind Faith di tahun 1969. Di band ini Eric meraih popularitas yang cukup besar pada eranya. Setahun kemudian ia tergabung dalam Delaney and Bonnie & Friends. Di grup ini Eric mulai mengasah skill vocalnya. Pada 1971 Eric tidak lagi melanjutkan karir musiknya dengan Delaney and Bonnie & Friends.

Akhirnya Eric mulai bersolo karir. Album-album yang dilempar ke pasaran selama karirnya antara lain : Rainbow Concert (1973), 461 Ocean Boulevard (1974), No Reason To Cry (1976), Slowhand (1977), Crossroad (1988), MTV Unplugged, dan masih banyak lagi album solo lainnya. Bersama master blues B. B. King juga ia pernah mengeluarkan album kolaborasi Riding With The King (2001).

Dari awal karir, ia menggunakan gitar Fender Stratocaster sebagai senjata utamanya. Ia juga sempat berpindah ke Gibson namun hanya sementara dan ia kembali ke Stratocaster. Bahkan dalam sebuah lelang, Fender Stratocaster miliknya terjual seharga US$ 415.000,-. Sebuah harga yang sangat fantastis, namun cukup layak untuk seorang Eric Clapton. Kini bahkan ia dikontrak oleh Fender sebagai salah satu artis penggunanya dan juga dibuatkan Stratocaster signaturenya.

Meski pada masa-masa pertama ia terkenal sebagai seorang blueser, namun pada era tahun 90an tampaknya ia mulai banyak mengadaptasi musik pop ke dalam karya-karyanya. Namun nuansa blues tetap bisa kita dapatkan. Lagu-lagu hits darinya antara lain Layla, Running On Faith, My Father Eyes, Bad Love, Tears In Heaven, Wonderful Tonight, Change The World, Motherless Child, dll.

Sepanjang karirnya, Eric telah banyak menghasilkan lagu-lagu yang terkenal, namun dari sekian banyak lagu Eric Clapton, yang paling sering terdengar di radio-radio Indonesia mungkin lagu Tears In Heaven. Lagu itu dibuat untuk mengenang anaknya yang bernama Conor yang jatuh dari lantai 49 apartemennya. Hebatnya lagi, ternyata lagu itu mendapat penghargaan Grammy Awards untuk kategori Best Male Pop Vocal Performance di tahun 1992. Saat itu ia juga menyabet 4 penghargaan lainnya. Secara keseluruhan, Eric telah 17 kali meraih penghargaan Grammy. Sangat jarang gitaris yang berhasil meraih prestasi seperti Eric Clapton.

EDDIE VAN HALEN

"Pelopor teknik two handed tapping"


Click for larger version Nama Asli : Edward Lodewijk Van Halen
Tempat/Tgl Lahir : Amsterdam / 26 Januari 1955
Gaya Permainan : Hard Rock
Group Band : Van Halen
Pengaruh musikal : Eric Clapton, Jimmy Page
Teknik Andalan : Two Handed Tapping, Whammy Bar
Gitar : Frankenstein, Peavey Wolfgang, Kramers, Ernie Ball/MusicMan, Charvel, Steinbergers, Ibanez Destroyer, Fender Stratocaster, dll.
Efek : Evantide H3000 Intelligent Harmoniser, 2x Roland SDE 3000 Stereo Delays, BOSS SD1 Super Overdrive, MXR Phase 90, Dunlop Cry Baby Wah-Wah, Boss OC2 Octave Divider, Peavey Delta Stomp
Ampli : Marshall 100watt Super Lead, Sylvania EL34, 1989 Soldano SLO-100, Peavey 5150

Sebelum era permainan gitar shredd dipopulerkan oleh Yngwie Malmsteen pada tahun 1984, 6 tahun sebelumnya Eddie Van Halen telah lebih dulu sukses menggemparkan dunia musik. Teknik two handed tapping atau yang biasa disebut tapping saja telah berhasil secara mutlak meracuni lebih dari separuh gitaris rock yang ada di Amerika. Bukan hanya teknik tapping saja, ia juga mempopulerkan gaya permainan gitar hard rock yang sangat berbeda dari kebanyakan gitaris rock yang cukup kental permainan bluesnya. Solo gitarnya di tembang Eruption yang terdapat dalam album debut grupnya Van Halen secara mengejutkan menjadi perbincangan utama gitaris-gitaris rock dimasa itu.

Eddie Van Halen atau biasa disebut dengan panggilan singkat EVH, merupakan seorang imigran dari Belanda. Ia dan keluarganya pindah ke Amerika sekitar tahun 60an. Awalnya lebih dulu mempelajari piano dan kemudian sedikit konsentrasi di drum. Sedangkan kakaknya, Alex Van Halen malah mempelajari gitar. Diam-diam mereka berdua saling mencuri kesempatan mempelajari instrumen yang bukan miliknya. Alex belajar drum, EVH belajar gitar. Ternyata malah keduanya sepakat bertukar alat musik. Jadilah kemudian EVH menekuni gitar. Pada saat mulai belajar gitar, ia cukup terpengaruh dengan permainan dari Eric Clapton dan Jimmy Page. Kemudian mereka membentuk band bernama Mammoth yang akhirnya berganti menjadi Van Halen dengan masuknya Michael Anthony pada bass, dan David Lee Roth pada vocal. Band ini terbentuk secara resmi tahun 1974.

Album Van Halen yang dirilis tahun 1978 berhasil menembus charts Billboard sampai posisi 15 dan berhasil terjual sebanyak 2 juta keping yang salah satu menjadi penyebabnya adalah solo gitar EVH di lagu instrumental, Eruption. Nama Eddie Van Halen langsung berkibar karena ia berhasil mempopulerkan teknik tapping. Meski kontribusi dari David Lee Roth sebagai vocalis yang atraktif dan fenomenal juga tak bisa dipandang sebelah mata, namun bisa dibilang nama EVH lebih menjual. Namanya menjadi perbincangan dan berkali-kali meraih penghargaan sebagai Guitarist of The Year oleh majalah-majalah.

Selain teknik tapping yang menjadi trademarknya, EVH juga dikenal dengan senyumnya yang selalu ia tampilkan dalam segala kondisi. Tak heran gitaris-gitaris muda di Amerika begitu menghormatinya. EVH kemudian membuat penampilan gitar Fender Stratocasternya menjadi berbeda. Body berwarna merah dengan garis-garis putih menjadi salah satu nilai jualnya.

Album berikutnya dimasa David Lee Roth menjadi vocalis yang dirilis adalah Van Halen II (1979) dan Woman and Children First (1980), Fair Warning (1981), Diver Down (1982), dan sebuah album yang merupakan salah satu album masterpiece dari Van Halen yaitu 1984 yang dirilis tahun 1984. Di album 1984, EVH menampilkan permainan keyboard yang menawan. Malahan masyarakat awam lebih mengenal suara dan permainan keyboardnya di lagu Jump ketimbang teknik-teknik gitarnya. Lagu Jump berhasil menjadi juara 1 di charts Billboard.

Pada tahun 1983, sebelum album 1984 dirilis. EVH sempat bekerjasama dengan King of Pop, Michael Jackson. EVH ikut serta dalam proyek album Thriller yang nantinya terjual lebih dari 20 juta copy. Ia memoles lagu yang berjudul Beat It menjadi sedikit berwarna rock dan dance. Tak lupa juga EVH menampilkan solo gitar dan teknik tappingnya yang merajalela di lagu tersebut. Munculnya EVH di lagu tersebut mendapat respon yang luar biasa dengan perolehan menduduki puncak charts Billboard selama berminggu-minggu.

Tahun 1986 Van Halen mengalami perubahan formasi dengan mundurnya David Lee Roth dan digantikan oleh Sammy Haggar. Meskipun begitu, EVH tetap mampu menampilkan permainan-permainan gitar terbaiknya. Album-album berikutnya seperti 5150 (1986), OU812 (1988), For Unlwaful Carnal Knowledge (1991), dan Balance (1995) masih cukup mampu memperpanjang nafas Van Halen dalam dunia rekaman. Tak lama kemudian kembali Van Halen berganti vocalis dengan masuknya Gary Cherone (ex Extreme). Van Halen semasa Gary Cherone oleh banyak pihak dianggap sebagai era terburuk dengan ditandai kurang suksesnya album Van Halen III (1998). Tahun 2001 EVH terkena kanker mulut, ia terpaksa absen selama sekitar 2 tahun untuk proses penyembuhan.

CARLOS SANTANA

"Gitaris Latin Rock Paling Ngetop"


Click for larger version Nama Asli : Devadip Carlos Santana
Tempat/Tgl Lahir : Mexico / 20 Juli 1947
Gaya Permainan : Latin Rock
Group Band : Santana
Pengaruh musikal : Musik Latin, Blues, Jimi Hendrix, Jazz, Bob Dylan
Gitaris Favorit : Jimi Hendrix, Stevie Ray Vaughan
Gitar Yang Digunakan : Paul Reed Smith Santana signature, Alvarez-Yairi CY127CE nylon-string acoustic,
Efek : Ibanez Tube Screamer, Mu-Tron Wah Pedal
Ampli : Mesa/Boogie Mark I amp head, Fender Cyber Twin amp, Motion Sound AR-112 rotary guitar amps (2), Mesa/Boogie 1x12 cabinet, Marshall 4x12 speaker cabinets with Celestion G12M Greenback speakers


Carlos tumbuh di Mexico. Memang berasal dari keluarga musisi. Ayahnya seorang pemain violin. Tentu saja ia juga pernah belajar bermain violin, tepatnya pada usia 5 tahun. Namun pada usia 8 tahun ia berpindah ke gitar. Memang di negara latin seperti Mexico, gitar termasuk alat musik yang paling banyak dikuasai. Ketika keluarganya pindah ke Tijuana, Carlosa mulai bermain di beberapa klub dan bar.

Setelah keluarganya pindah ke San Francisco, pada tahun 1966 ia membentuk band bernama Santana Blues Band. Namun karena nama grup tersebut dirasakan kurang cocok dengan kebutuhan label rekaman dan karena peran Santana sangat mendominasi didalam grup tersebut, maka nama embel-embel Blues Band dihilangkan dan akhirnya memakai nama Santana saja sampai saat ini. Di bandnya ini Carlos memainkan musik berirama latin dengan beranggotakan pemain-pemain instrumen piano, bass, tamborin, perkusi, terompet, dan sebagainya. Meski mengusung musik latin, namun Santana juga memadukan unsur musik-musik jazz, blues, dan rock kedalam komposisi musiknya. Satu hal lagi, sound gitar Carlos sangat unik dan berkarakter.

Debut penampilan Carlos dengan grupnya diajang musik yang ternama dimulai tahun 1968. Setelah itu nama Santana mulai menjadi salah satu yang dicari di San Francisco. Debut rekamannya adalah dalam sebuah album kompilasi LIVE bersama Al Kooper. Setelah itu Santana mendapatkan kontrak dengan label Columbia. Tahun 1969, Santana tampil dalam salah satu pagelaran musik terbesar, Woodstock. Penampilan tersebut direkam dalam sebuah album dan video. Secara mengejutkan rekaman tersebut sukses besar.

Akhirnya album-album Abraxas (1970), Santana III (1971) menyusul kesuksesan album sebelumnya. Nama depan Devadip sebenarnya bukan nama lahir dari Carlos. Nama itu diberikan oleh guru spiritual Carlos, yaitu guru Sri Chinmoy. Rupanya efek belajar spiritual sangat berpengaruh terhadap skill bermusik Carlos. Ia sering kali mengambil tema dan lirik yang agak menyentuh dunia gaib. Setaun kemudian Carlos mencoba menjadi artis solo dan rekaman tanpa anggota grup Santana. Ia pernah rekaman dengan Buddy Miles juga dengan John McLaughlin yang akhirnya menelurkan album 'Love Devotion Surrender'. Album itu dirilis tahun 1973, sementara setahun sebelumnya album Carlos bersama Santana yang berjudul 'Caravanserai' dirilis ke pasaran.

Mulai tahun 1974 dan seterusnya Santana meraih beberapa emas untuk penjualan album-albumnya yang sukses. Borboletta (1974), Amigos (1975), Festival (1976), Moonflower (1977), and Inner Secrets (1978) merupakan album-album yang mengibarkan nama Santana kemudian tak hanya di benua Amerika saja namun sudah mulai merambah ke beberapa negara Eropa seperti Inggris dan Spanyol.

Carlos juga pernah merilis album tribute untuk musisi-musisi favoritnya seperti Stevie Ray Vaughan, Jimi Hendrix, Marvin Gaye, dsb. Sempat juga ia merilis album kolaborasi dengan 2 saudaranya. Mereka menamai diri Santana Brothers. Album kolaborasi tersebut sempat dinominasikan oleh penghargaan Grammy Awards untuk kategori 'Best Rock Instrumental Performance' tahun 1994.

Selama 5 tahun ke depan Santana seperti menghilang dari dunia rekaman. Namun ternyata ia sedang berkonsentrasi untuk menyiapkan sebuah album yang spektakuler. Tahun 1999 Santana merilis sebuah album yang merupakan proyek campuran dengan menampilkan karya-karya artis lain dan juga banyak menampilkan artis-artis lain seperti Eric Clapton, Rob Thomas, dll. Album yang diberi judul 'Supernatural' ini sukses besar. Bahkan bisa dibilang merupakan album tersukses sepanjang karir Carlos dan Santana band. Dengan mengandalkan hits 'Smooth' dan 'Maria Maria' album tersebut berhasil mendapat 8 penghargaan Grammy Awards. Secara finansial, album tersebut berhasil terjual lebih dari 10 juta keping.

Melihat pasar yang bagus dari proyek kolaborasi semacam ini, kemudian pada tahun 2002 Santana kembali berkolaborasi dalam sebuah album berjudul 'Shaman'. Album ini menjagokan lagu kolaborasi dengan penyanyi yang sedang naik daun saat itu, Michelle Branch.

Jimi Hendrix

"Sang Dewa Gitar"


Click for larger version Nama Asli: James Marshall Hendrix
Tempat/Tgl Lahir: Seattle, 27 November 1942
Gaya Permainan: Blues & Rock
Group Band: Jimi Hendrix Experience, Band of Gipsy, The Velvetones
Pengaruh musikal: Bob Dylan, B.B. King, Muddy Waters, Howlin' Wolf, Buddy Holly, dan Robert Johnson
Gitar Yang Digunakan: Fender Stratocaster
Efek : Vox Clyde McCoy wah pedal, Roger Mayer Octavia, Dallas Arbiter Fuzz Face

Terlahir dengan nama Johnny Allen Hendrix yang kemudian diganti menjadi James Marshall Hendrix oleh ayahnya, James "Al" Hendrix. Jimi semasa kecilnya sering berpura-pura menjadi gitaris setelah menyaksikan penampilan B. B. King. Ia menggunakan ukulele sebagai gitarnya. Melihat ketertarikan Jimi pada gitar, kemudian ayahnya membelikan dia sebuah gitar second hand seharga 5 dollar pada saat ia berusia 16 tahun. Ia pun bergabung dengan grup band pertamanya, The Velvetones yang hanya bertahan selama 3 bulan. Pada musim panas berikutnya ayahnya membelikan gitar elektrik Supro Ozark 1560 S. Kemudian ia bergabung dengan band The Rocking Kings.

Tahun 1961 ia meninggalkan Inggris untuk hijrah ke Amerika Serikat. Ia menjadi salah satu prajurit United States Army. Namun sebuah cedera yang ia dapatkan saat terjun payung memaksanya batal untuk menjadi prajurit. Ia pun mulai menjadi gitaris cabutan dengan nama Jimmy James. Disini ia bertemu Little Richards dan kemudian membentuk bandnya yang bernama Jimmy James and The Blue Flames. Awal tahun 1965, Jimi bermain dalam sebuah acara kecil di kawasan Greenwich Village. Dalam sebuah jam session kecil dengan bassis grup Animal, Chas Candler. Chandler sangat terperana melihat permainan Jimi. Hingga setahun kemudian ia mengajak Jimi untuk kembali ke London dan membentuk band mereka dengan memasukkan drummer Mitch Mitchel. Chas Candler sendiri lebih memilih menjadi manager dan posisi bassis diisi oleh Noel Redding. Band tersebut diberi nama Jimi Hendrix Experience dan mulai menjadi pembicaraan di London sepanjang tahun 1966.

Single pertamanya, Hey Joe berhasil masuk kedalam Top UK Charts selama 10 minggu. Melihat antusiasme yang bagus, Jimi cs segera merelease album Are You Experienced?. Dengan memuat nomor-nomor seperti Purple Haze, The Wind Cries Mary, Foxey Lady, Fire, dan Are You Experienced? di masa mendatang, album ini merupakan album rock terpopuler sepanjang masa. Selain itu, album tersebut menjadi sangat fenomenal dan meroketkan nama Jimi Hendrix. Setiap penampilannya selalu ditonton ratusan bahkan ribuan orang.

Sukses album pertama membuatnya segera merampungkan album berikutnya, Axis: Bold As Love pada tahun 1968. Di album ini ia berusaha keras mengeksplorasi permainan gitarnya. Ia kemudian kembali ke Amerika untuk membangun studionya yang bernama Electric Lady Studio yang berlokasi di kota New York.

Bulan Agustus 1969, Jimi Hendrix tampil dalam salah satu event musik terbesar di Amerika, Woodstock. Kali ini ia tidak membawa nama Experience, tetapi bersama Gypsy Sun & Rainbows yang juga menampilkan Mitch Mitchell, Billy Cox, Juma Sultan, dan Jerry Velez. Namanya semakin berkibar sebagai gitaris nomor satu dunia. Semua penonton yang menyaksikan permainan gitarnya begitu terpukau. Ia menampilkan aksi solo gitar yang dirangkai dengan aksi panggung yang liar seperti memetik senar gitar dengan menggunakan gigi, membakar gitar, memainkan feedback, distorsi, dan aksi merusak gitar lainnya. Setelah itu ia membentuk grup baru yang bernama Band of Gipsy dan melepas album Hendrix: Live At The Fillmore East in 1999. Setahun berikutnya ia kembali membentuk Jimi Hendrix Experience dan merampungkan album yang berjudul First Rays Of The New Rising Sun. Namun sebuah tragedi menyebabkan ia tak bisa merasakan hasil jerih payahnya dalam album tersebut. 18 September 1970 ia ditemukan tewas. Di sampingnya ditemukan sejumlah pil tidur. Polisi mengatakan ia tewas akibat overdosis. Penampilan terakhirnya sebelum tewas yaitu bersama band asal Amerika yang bernama War di Ronnie Scott's club, London.

Semua orang tidak akan menolak apabila dikatakan bahwa ia adalah pelopor dan inspirator terbesar dalam permainan gitar yang berkembang di abad ke-20. Karya-karyanya selalu menjadi referensi para gitaris-gitaris baik yang masih pemula maupun yang sudah master sekalipun. Ia yang mempopulerkan trik-trik bermain gitar elektrik seperti Feedback dan distorsi yang akhirnya dipakai oleh semua gitaris yang menggunakan gitar elektrik dimasa depan. Sudah tak terhitung banyaknya gitaris yang menjadikannya sebagai influence musik terbesar mereka. Nama-nama seperti Brian May, Yngwie Malmsteen, Ritchie Blackmore, Steve Lukather, Eric Clapton, Slash, Joe Satriani, Paul Gilbert, dan Steve Vai hanyalah sedikit dari gitaris-gitaris yang terinfluence permainannya. Bukan hanya permainan gitarnya saja yang banyak dicontek, tetapi lagu-lau karyanya seperti Little Wing, Voodo Child, dan Red House menjadi lagu-lagu yang paling sering dibawakan baik dalam bentuk penampilan Live maupun rekaman. Dalam setiap voting atau polling di majalah-majalah, ia selalu terpilih sebagai The Greatest Guitarist All Time.


Joe Satriani

"Steve Vai: selama Joe Satriani tetap berkarya, saya akan tak akan kehilangan inspirasi"


Click for larger version Nama Lengkap: Joe Satriani
Website Resmi: Satriani.com
Tempat/Tgl Lahir: 15 Juli 1956 di Westburry, New York, USA
Group Band Saat Ini: Joe Satriani
Group Band Sebelumnya: The Squares
Pengaruh: Jimi Hendrix, Ritchie Blackmore
Gitar: Ibanez JS Series
Keahlian: Tapping, Alternate Picking, dll

Joe Satriani, pertama kali belajar gitar pada saat berumur 14 tahun. Pada umur 15 tahun, Joe sudah mengajar gitar (selama 3 tahun) kepada beberapa muridnya yang antara lain adalah Steve Vai, Kirk Hammet (Metallica) dan Larry LaLonde (Primus). Dapat dibayangkan betapa tekunnya dan cepatnya Joe mendalami permainan gitarnya.

Sambil mengajar di Second Hand Guitar, Berklee, Joe merilis albumnya yang pertama tahun 1986 yang berjudul Not Of This Earth. Tahun berikutnya, Surfing With The Alien dirilis dan mendapatkan gold dan platinum sales. Tahun 1989 Surfing in a Blue Dream pun dirilis dan mencapai angka 750.000 keping untuk penjualannya dan masuk ke nominasi Grammy Awards. Tahun 1992 The Extremist dirilis yang juga masuk nominasi Grammy Awards dan mencapai peringkat 24 di Billboard chart.

Tahun berikutnya, Time Machine (dobel CD) dirilis. Di tahun 1995 album yang berjudul Joe Satriani dirilis dan lagu My World masuk nominasi Grammy Awards. Tahun 1998 Joe merilis albumnya yang ke delapan berjudul Crystal Planet.

Di tahun 2000 Joe merilis album Engines Of Creation. Di album ini Joe melakukan eksperimen dengan rekaman menggunakan rhytm-rhytm yang dibuat di komputer. Tahun 2001 Joe merilis album live nya Live in San Fransisco.

Selain merilis album solonya, Joe Satriani juga merupakan penggagas diadakannya G3. Bersama Steve Vai, Joe sudah beberapa kali mengadakan konser G3 dengan dewa gitar lainnya seperti Eric Johnson (1996), Adrian Leggs, Kenny Wayne Shepherd dan Robert Fripp (1997), Michael Schenker dan Uli John Roth dengan Brian May sebagai Guest Star untuk show di London dan Patrick Rondat di Perancis (1998) dan John Petrucci (2001).

Joe Satriani juga berpartisipasi dalam proyek Merry Axemas-nya Steve Vai dan memainkan satu lagu Silent Night yang di aransemen ulang dan juga pernah mengisi posisi gitar untuk Deep Purple di tahun 1990an.

Setelah Engines of Creation album seperti apalagi yang akan dirilis Joe Satriani berikutnya? Kita nantikan saja!!

Yngwie Malmsteen

"Pahlawan dan pelopor gitaris shredder sedunia dari Swedia"


Click for larger version Nama Lengkap: Lars Johann Yngwie Lannerback
Website Resmi: yngwie.org
Tempat/Tgl Lahir: 30 Juni 1963 di Stockholm, Swedia.
Group Band Saat Ini: Yngwie Malmsteen Band
Group Band Sebelumnya: Steeler, Alcatrazz,
Pengaruh: Niccolo Paganini, Jimi Hendrix, Ritchie Blackmore, J.S.Bach, Antonio Vivaldi, W.A.Mozart,
Gitar: Fender Stratocaster Yngwie Malmsteen Signature Series
Keahlian: Neoclassical, Alternate Picking, Arpeggio, dll.

Yngwie Malmsteen merupakan pelopor yang melahirkan seluruh gitaris shredder yang kami tampilkan di website ini. Setelah Eddie Van Halen (Van Halen) pertama kali membawakan tembang "Eruption" pada tahun 1978 yang memperkenalkan teknik "two handed tapping", Yngwie meluncurkan album klasik baroque shred debutnya "Rising Force" yang mengegerkan komunitas gitar rock, menciptakan standar baru untuk kecepatan & keahlian dalam bermain. Warna "Neo-Classical" yang di bawahkan Yngwie adalah berdasarkan struktur komposisi dari J.S Bach (1685-1750) dan Niccolo Paganini (1782-1840).

Setelah itu muncul para gitaris shredder yang menghasilkan sekian banyak album yang sukses. Hampir setiap minggu muncul gitaris baru yang mengklaim dirinya sebagai gitaris baru yang paling cepat di dunia. Sebagai contoh: Paul Gilbert, Marty Friedman, Jason Becker, Richie Kotzen, Vinnie Moore, Tony Macalpine, Greg Howe, dll. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Yngwie merupakan pahlawan gitar yang patut diacungi jempol.

Pernikahan ayah Yngwie (seorang kapten tentara) dan ibunya (Rigmor - seniman) diakhiri dengan penceraian tidak lama setelah Yngwie lahir. Di samping itu Yngwie juga memiliki seorang kakak perempuan bernama Ann Louise dan kakak lelaki Bjorn. Yngwie terlahir sebagai anak bungsu yang liar, tidak bisa diatur dan ceria.

Pada awalnya Yngwie mencoba untuk mempelajari piano dan trumpet tetapi ia tidak dapat menguasai alat musik tersebut. Acoustic guitar (gitar bolong) yang dibeli oleh ibunya pada waktu dia berusia 5 tahun juga tidak disentuh Yngwie dan dibiarkan bergelantung di dinding.

Sampai akhirnya pada tgl 18 September 1970, Yngwie melihat sebuah acara spesial mengenai meninggalnya Jimi Hendrix. Di situ Yngwie yang masih 17 tahun tsb menyaksikan bagaimana Jimi Hendrix menghasilkan bunyi feedback guitar dan membakar gitarnya di depan penonton. Pada hari wafatnya Jimi Hendrix tsb lahirlah permainan gitar Yngwie.

Yngwie yang penasaran tersebut kemudian membeli sebuah Fender Stratocaster murah, mencoba memainkan tembangnya Deep Purple dan menghabiskan banyak waktu untuk mengetahui rahasia dari alat instrumen dan musiknya sendiri. Kekaguman Yngwie terhadap Ritchie Blackmore (gitaris Deep Purple) yang dipengaruhi oleh musik klasik dan kekaguman terhadap kakak perempuannya yang sering memainkan komposisi Bach, Vivaldi, Beethoven, dan Mozart, memberikan ide kepada Yngwie untuk menggabungkan musik klasik tersebut dengan musik rock. Yngwie terus bermain seharian penuh sampai tidurpun dia masih tetap bersama gitarnya.

Pada usia 10 tahun, Yngwie menggunakan nama kecil dari ibunya "Malmsteen", mengfokuskan seluruh energi dia dan berhenti bersekolah. Di sekolah Yngwie dikenal sebagai pembuat onar dan sering berantem, tetapi pintar dalam pelajaran bahasa Inggris dan seni. Ibunya yang menyadari bakat musiknya yang unik, mengizinkan Yngwie tinggal di rumah dengan rekaman dan gitarnya. Setelah menyaksikan violinis Gideon Kremer membawakan komposisi Paganini: 24 Caprices di televisi, Yngwie akhirnya mengetahui bagaimana cara mengawinkan musik klasik dengan skill permainan dan karismanya.

Yngwie dan beberapa temannya merekam 3 lagu demo dan dikirim ke studio rekaman CBS Swedia, tetapi rekaman tersebut tidak pernah digubris atau diedarkan. Oleh karena frustasinya, Yngwie menyadari bahwa dia harus meninggalkan Swedia dan mulai mengirimkan demo rekaman dia ke berbagai studio rekaman di luar negeri. Salah satu dari demo tape Yngwie ternyata jatuh ke tangan konstributor Guitar Player dan pemilik Shrapnel Records: Mike Varney. Akhirnya Yngwie mendapat undangan ke Los Angeles untuk bergabung dengan band terbaru Shrapnel: "Steeler" dan seterusnya yang disebut sebagai sejarahnya. Pada bulan February 1983 Yngwie berangkat dari Swedia ke Los Angeles dengan bekal keahlian dan gaya permainan barunya.

Selanjutnya permainan Yngwie dikenal dunia dengan permainannya yang sangat cepat di intro lagu "Hot On Your Heels". Yngwie kemudian pindah ke group band Alcatrazz, sebuah band yang bergaya "Rainbow" dan didirikan oleh penyanyi Graham Bonnett. Walaupun telah bergabung dengan Alcatrazz yang menampilkan sekian banyak solo hebat di lagu "Kree Nakoorie", "Jet to Jet," dan "Hiroshima Mon Amour", Yngwie masih merasa terlalu dibatasi oleh band itu sendiri. Akhirnya Yngwie berpikir bahwa hanya album sololah yang menjadi solusi terbaik.

Album solo pertama Yngwie: Rising Force (kini dinobatkan sebagai kitab musik rock Neo-Classical) berhasil memasuki nomor 60 di tangga Billboard charts untuk musik instrumental gitar tanpa berbau komersil. Album ini juga memenangkan nominasi Grammy untuk Instrumental Rock Terbaik. Tidak lama kemudian Yngwie terpilih sebagai Gitaris Pendatang Baru Terbaik di berbagai majalah dan media, Gitaris Terbaik Tahun Itu, dan Rising Force menjadi Album Terbaik untuk tahun itu juga.

Pada 22 June 1987 mendekati ultah Yngwie yang ke-24, Yngwie mengalami kecelakaan dengan mobil Jaguarnya yang mengakibatkan dia koma hampir seminggu. Penyumbatan darah pada otak Yngwie juga menyebabkan tangan kanannya tidak berfungsi. Karena takut akan karirnya yang akan berakhir itu, Yngwie dengan susah payah mengikuti terapi untuk memulihkan kembali tangan kanannya. Setelah itu Yngwie mendapat cobaan lagi dari kematian ibunya di Swedia akibat penyakit kanker yang menghabiskan banyak biaya medical. Jika Yngwie orang lain, mungkin sudah menyerah dengan nasib seperti itu, tetapi Yngwie justru berubah dan kembali ke musiknya dengan semangat tinggi.

Setelah itu Yngwie meluncurkan album yang laris manis seperti Odyssey, Eclipse, Fire & Ice, Seventh Sign, I Can't Wait, Magnum Opus, Inspiration, Facing the Animal, Alchemy, War To End All Wars dan akhirnya Yngwie berhasil mewujudkan cita-citanya untuk bermain bersama sebuah Orkestra penuh di salah satu album terbarunya: Concerto Suite for Electric Guitar and Orchestra in Eb minor, Op. 1 (tahun 1998).

Ketika merelease albumnya Eclipse (1990), Yngwie sempat tour dan membuat konser yang sukses di Indonesia (Jakarta, Solo, & Surabaya). Rencananya pada bulan July 2001 ini Yngwie juga akan konser kembali di Indonesia, namun dibatalkan karena pemerintah USA & istrinya menasehati Yngwie akan keamanan politik di Indonesia. Padahal tiket Yngwie sudah sempat laku keras di Indonesia, penggemar Yngwie di Indonesia boleh kecewa. Kapan lagi Yngwie akan konser di Indonesia apabila keadaan politik Indonesia masih seperti ini?
Album-album berikutnya adalah Attack!! yang memuat nomor hits instrumental Baroque & Roll. Pada tahun 2003, Yngwie diajak bergabung dalam formasi G3 bersama Joe Satriani dan Steve Vai yang menelurkan 1 album dan 1 video. Setelah selesai tur bersama G3, ia merampungkan album terbarunya Unleash The Fury. Album tersebut direlease diawal taun 2005.


Steve Vai

"Dewa gitar yang flamboyan dan serba bisa"


Click for larger version Nama Lengkap: Steven Siro Vai
Website Resmi: Vai.com
Tempat/Tgl Lahir: 06 Juni 1960 di New York, USA
Group Band Saat Ini: Steve Vai
Group Band Sebelumnya: Hot Chocolate, The Ohio Express, Circus, Rayge, Bold As Love, Axis, Morning Thunder, Frank Zappa, The Out Band, The Classified, 777, Alcatrazz, David Lee Roth, Whitesnake
Pengaruh: Joe Satriani, Frank Zappa
Gitar: Ibanez Universe, Ibanez JEM
Keahlian: semua teknik dalam buku pelajaran gitar bisa dilakukannya dengan sempurna!!!

Siapa yang tidak kenal dengan dewa gitar yang satu ini? Permainannya mulai dari blues, jazz, rock sampai klasik dan ethnic music. Permainan gitarnya pun tidak terbatas pada komunitas gitar saja tetapi juga bagi orang-orang awam yang tidak mendalami gitar.

Pada umur 6 tahun, Steve mulai belajar piano. Pada umur 10 tahun, Steve mulai belajar bermain akordeon. Pada umur 13 tahun barulah Steve mulai mendalami gitar dan sejak saat itu lahirlah seorang dewa gitar yang baru.

Steve Vai mengawali karirnya dengan album debutnya Flex-Able Leftovers pada tahun 1984. Pada tahun 1990, Steve merilis album keduanya yang berjudul Passion and Warfare. Album ini mendapat pengakuan internasional dan Steve memenangkan polling pembaca majalah Guitar Player dalam 4 kategori yang berbeda. Album Steve yang ketiga berjudul Sex & Religion dirilis tahun 1993 dan album keempatnya Alien Love Secrets dirilis tahun 1995. Pada tahun 1996 album kelima Steve Fire Garden dirilis.

Tahun 1999, Steve meluncurkan album keenamnya yang berjudul Ultra Zone. Dalam album ini Steve lebih banyak memfokuskan dirinya dalam komposisi lagu dan bereksperimen dengan gitarnya. Tahun 2001 album The Seventh Song dirilis dan album ini berisi lagu-lagu slow/ballad yang pernah dirilis Steve dengan ditambah beberapa lagu baru. Dan di tahun 2001 Alive in an Ultra World pun dirilis.

Steve Vai juga pernah memproduksi 2 album Natal yang berjudul Merry Axemas Vol.1 dan Merry Axemas Vol.2, juga konser G3 bersama Joe Satriani dan Eric Johnson/Kenny Wayne Shepherd dan terakhir John Petrucci turut juga bergabung dalam G3.

Belakangan ini Steve Vai lebih memfokuskan diri bereksperimen pada permainan gitarnya dan sekarang ini band Steve Vai ditambah seorang pemain bass yang sudah tidak asing lagi buat fans-fans rock tahun 80-an, Billy Sheehan. Belum pasti kapan album barunya akan beredar, kita tunggu saja... liberty and justice for all!!!



TJAHJO WISANGGENI
"salah satu shredder asal indonesia"

Siapa bilang gitaris shredder cuma
berasal dari negeri seberang. di
indonesia tercinta ini juga punya banyak
shredder yang bertaburan.cuma mungkin
mereka kurang di expose aja, atau dengan kata
lain banyak gitaris indonesia yang lebih memilih diam/
Bertapa...hahaha...nah...salah satunya
shredder keluaran lokal adalah Tjahjo Wisanggeni.
mau tau lebih dalam tentang siapa Tjahjo Wisanggeni
simak yuuk datanya yg ada dibawah ini

Nama : Tjahjo Wisanggeni
Album : Fron the other side(solo album'92) ,
Visible But Untouched(Nosferatu'93)
Gear : Fender Stratocaster, Bogner Amplifier
Influences : Yngwie j malmsteen, Steve vai, jason brecker, Michael brecker
Guitar fave : Fender Stratocaster, Ibanez JEM 7 VWH, Ibanez UV 777 PKB
Soloing Anps Fave : Bogner, Soldano, Plexi marshall head
Guitarist Impian : Seseorang dengan tekhnik seperti Rusty Cooley, Pengetahuan seperti Scott Henderson, Sound seperti Steve vai, phrasing seperti Michael Brecker.
Penampilan Terbaik : 2004 " World Trade Center " Surabaya
Guru Fave : Edward O'Brien
Band Fave : Led Zeppelin, ACDC, Beatles, Cirque De Soleil, Pink Floyd, Pantera.
Musisi Indo Fave : Indra Lesmana, Ismail Marzuki, Syahrani, Inang Noorsaid, Abadi Soesman
in "God Bless Cermin"
Album Fave : Pink Floyd's The Wall, Steve Vai's Passion And Warfare And Flexable,
Yngwie J Malmmsteen's Rising Force, Joe Pass's Summer Nights

0 komentar: